Home » , » Review : Lini Massa 2

Review : Lini Massa 2

CYBERHOLIC BLOG - Sebuah film dokumenter menyita perhatian saya setelah kemarin mengunduhnya via Youtube. Film ini adalah film karya anak karya bangsa yang didukung langsung oleh ICT Watch . Judul dari film ini adalah "Lini Massa 2" . Setelah sebelumnya pada tahun 2011 meluncurkan film Lini Massa edisi pertamanya. 

Lini Massa 2 mengangkat tema tentang jejaring sosial. Pada awal film , diceritakan tentang kerusuhan di Maluku tahun lalu. Dimana kerusuhan tersebut disebabkan oleh tewasnya tukang ojek. Namun pemberitaan di media yang berlebihan membuat kerusuhan ini berlarut-larut. Kadangkala media memberitakan hal yang berbanding terbalik dengan keadaan yang diceritakan masyarakat via social media twitter. Masyarakat umum pun mulai bingung memilih media yang mana harus dipercaya. Namun sebagian masyarakat lebih memilih berita dari social media Twitter sebagai yang terpercaya.

Diceritakan seorang wartawan radio swasta bernama Manda. Karena penasaran dengan apa yang terjadi dengan jejaring sosial dan keadaan masyarakat,  ia melakukan perjalanan di beberapa daerah di Indonesia. Perjalanan dimulai bersama seorang Blogger asal Maluku bernama Almascatie. Berkeliling kota Ambon melihat keadaan masyarakat sebenarnya.

Pada bagian selanjutnya diceritakan pula berbagai pemanfaat internet secara positif yang telah menular di masyarakat. Cyber Village di Yogyakarta salah satunya. Disini , 90% masyarakatnya sudah terkoneksi internet. Bahkan di poskamlingnya disediakan komputer dengan akses internet secara gratis yang dimanfaatkan oleh anak-anak dengan didampingi oleh orang tuanya. Selain itu dengan akses internet tiap rumah tersebut , seorang pengusaha Batik dapat melambungkan usahanya hingga dunia internasional. Hanya dengan berbekal koneksi internet dan promosi via Facebook dan Blog.
Selanjutnya , diceritakan pula kehidupan di Desa Mandala Mekar , Tasikmalaya. Sebuah desa yang telah memiliki website walaupun mengalami kendala koneksi internet. Uniknya , seperti yang diceritakan Kades , bahwa untuk mengakses internet dengan sinyal terbaik , berlokasi di tengah persawahan. Jadi mereka menulis artikel di rumah kemudian diupload ke website mereka ketika sedang berada di tengah sawah. Bahkan desa ini sudah siap menggunakan perangkat lunak open source.

Perjalanan dilanjutkan ke Jakarta. Disini pemanfaatan jejaring sosial mulai dilakukan oleh komunitas ODHA Berhak Sehat yang mana melakukan sosialisasi via jejaring sosial Facebook dan Twitter. Bersosialiasi lewat komentar-komentar pengguna facebook. Selain itu , juga dibahas pemanfaat jejaring sosial dalam DIFABEL COMMUNITY.  Selain kaum muda , kaum ibu-ibu menyatukan diri membentuk komunitas Emak-Emak Blogger yang membahas berbagai cara berbinis online dengan blog.

Berlanjut ke "Karang Bajo" , sebuah desa di pedalaman Lombok Utara , NTB. PRIMADONA FM adalah sebuah radio yang terwujud oleh kesadaran masyarakat desa. Radio ini berdiri dari 2002 dengan sistem yang  sangat sederhana.  Dengan radio ini pula , masyarakat dapat menyampaikan keluhannya , seperti masalah pembuatan KTP yang lokasinya terlalu jauh. Seorang guru PAUD juga sempat mengadukan masalahnya , berupa pengajuan bantuan terhadap PAUD-nya yang baru berdiri hanya dengan bambu dan terpal kepad PRIMADONA FM. Radio ini juga pernah menerima aduan dari seorang penjaga sumber air. Ia mengadukan tentang kerusakan bak penampungan yang berlokasi di tengah hutan. Berusaha dengan memfoto lokasi dengan kamera hp china dengan kualitas kamera yang kurang bagus. Namun usahanya itu tak sia-sia. Setelah diupload ke internet oleh PRIMADONA FM , langsung disambut oleh pemerintah dengan bantuan untuk perbaikan pipa air tersebut. 
Sebuah komunitas masyarakat juga mengungkapkan bahwa jejaring sosial sangat bermanfaat dalam menyebarkan informasi untuk provokasi damai dalam kerusuhan Maluku. Selain itu diungkapkan pula bahwa social media adalah sebuah implementasi dari konsep hidup mereka.
Sebuah film yang INSPIRATIF ! :-) Mari kita nantikan film LINI MASSA 3 (mungkin) :-D . Untuk informasi lebih lengkap tentang film ini silahkan KLIK DISINI !

0 comments:

Post a Comment

English Spain Dutch German Russian Portuguese Korean Japanese